EKSTRAKURIKULER

 Kegiatan Ekstrakurikuler Tari di Sekolah: Sarana Pengembangan Bakat dan Karakter Siswa


Pendahuluan


Sekolah bukan hanya tempat untuk mengembangkan kemampuan akademik semata, tetapi juga sebagai wadah untuk membentuk kepribadian, keterampilan sosial, dan menumbuhkan potensi diri siswa secara menyeluruh. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah melalui kegiatan ekstrakurikuler. Di antara beragam pilihan ekstrakurikuler yang tersedia, tari merupakan salah satu kegiatan yang memiliki banyak manfaat, baik secara fisik, emosional, maupun kultural.


Kegiatan ekstrakurikuler tari tidak hanya menjadi sarana bagi siswa untuk menyalurkan minat dan bakat, tetapi juga berperan penting dalam melestarikan kebudayaan, mempererat hubungan sosial, meningkatkan kepercayaan diri, hingga membentuk disiplin dan tanggung jawab. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai peran, manfaat, serta tantangan dan solusi dalam pelaksanaan ekstrakurikuler tari di sekolah.



Pengertian Ekstrakurikuler Tari


Ekstrakurikuler tari adalah kegiatan di luar jam pelajaran yang diadakan oleh sekolah dan diikuti oleh siswa yang memiliki ketertarikan atau minat terhadap dunia tari. Jenis tarian yang dipelajari bisa bermacam-macam, mulai dari tari tradisional daerah, tari kreasi baru, hingga tari modern atau kontemporer. Tujuan dari kegiatan ini bukan hanya untuk hiburan, tetapi juga sebagai media edukatif dan ekspresi diri yang positif.


Ekstrakurikuler ini biasanya dibimbing oleh guru seni budaya atau pelatih tari profesional yang bekerja sama dengan sekolah. Kegiatan dilakukan secara rutin, baik seminggu sekali maupun lebih, tergantung pada jadwal dan kebutuhan sekolah.



Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler Tari


Tujuan dari ekstrakurikuler tari di sekolah bukan semata untuk menjadikan siswa seorang penari profesional, melainkan juga untuk membentuk karakter dan kepribadian yang positif. Beberapa tujuan utama dari kegiatan ini antara lain:

1. Menyalurkan dan mengembangkan bakat seni tari siswa.

2. Melatih kerja sama, disiplin, dan tanggung jawab.

3. Melestarikan kebudayaan nasional melalui seni tari tradisional.

4. Menanamkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap warisan budaya.

5. Meningkatkan rasa percaya diri dan ekspresi diri siswa.

6. Menjauhkan siswa dari kegiatan negatif dengan menyalurkan energi ke arah positif.



Manfaat Mengikuti Ekstrakurikuler Tari


Kegiatan ekstrakurikuler tari memiliki segudang manfaat yang berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap perkembangan siswa. Berikut beberapa manfaat yang dapat dirasakan:


1. Melatih Fisik dan Kesehatan


Tari merupakan kegiatan fisik yang melibatkan gerakan tubuh secara dinamis. Melalui latihan tari, siswa dapat meningkatkan kelenturan tubuh, keseimbangan, kekuatan otot, dan koordinasi gerakan. Aktivitas ini juga membantu menjaga kesehatan fisik dan mencegah obesitas akibat gaya hidup pasif.


2. Mengembangkan Kecerdasan Emosional


Melalui seni tari, siswa belajar mengekspresikan perasaan dan emosi mereka secara kreatif. Mereka juga belajar memahami emosi orang lain melalui gerak dan ekspresi. Ini membantu dalam meningkatkan empati, pengendalian emosi, dan kepekaan sosial.


3. Meningkatkan Rasa Percaya Diri


Siswa yang tampil dalam pertunjukan tari di depan umum akan belajar mengatasi rasa takut dan malu. Hal ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kepercayaan diri, terutama ketika mereka harus berbicara atau tampil di depan kelas atau masyarakat.


4. Membangun Kerja Sama dan Tanggung Jawab


Dalam latihan dan pertunjukan tari kelompok, siswa dituntut untuk bekerja sama, saling mendengarkan, dan menjalankan tugas masing-masing. Mereka belajar menghargai kontribusi teman dan pentingnya kekompakan dalam sebuah tim.


5. Melestarikan Budaya Bangsa


Tari tradisional adalah bagian penting dari warisan budaya Indonesia. Dengan mengikuti ekstrakurikuler tari, siswa dikenalkan dan diajak mencintai budaya daerah yang beraneka ragam. Ini menumbuhkan rasa nasionalisme dan kebanggaan terhadap identitas bangsa.


6. Mengembangkan Kreativitas dan Imajinasi


Tari bukan sekadar gerakan, tapi juga merupakan bentuk seni yang membutuhkan imajinasi dan kreativitas. Siswa dapat belajar menciptakan gerakan baru, koreografi, hingga konsep pertunjukan.



Jenis Tarian yang Dipelajari


Setiap sekolah memiliki kebijakan dan kurikulum ekstrakurikuler masing-masing. Namun secara umum, jenis tarian yang diajarkan dalam ekstrakurikuler tari bisa meliputi:

1. Tari Tradisional Daerah

Contohnya: Tari Saman (Aceh), Tari Piring (Sumatra Barat),  Tari Jaipong (Jawa Barat), Tari Betawi

Fokus: melestarikan budaya dan memperkenalkan warisan leluhur kepada siswa.

2. Tari Kreasi Baru

Kombinasi antara unsur tari tradisional dan modern dengan tema yang disesuaikan.

Mendorong kreativitas siswa untuk menciptakan sesuatu yang baru tapi tetap berakar pada budaya lokal.

3. Tari Modern

Contohnya: hip hop, jazz, contemporary dance.

Biasanya menarik minat remaja dan digunakan sebagai daya tarik agar lebih banyak siswa mengikuti kegiatan ini.



Proses Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan ekstrakurikuler tari umumnya memiliki tahapan pelaksanaan yang cukup terstruktur, antara lain:

1. Pendaftaran 

Siswa yang berminat mendaftar secara sukarela.

2. Latihan Rutin

Dilakukan 1–2 kali seminggu, setelah jam sekolah. Setiap pertemuan terdiri dari pemanasan, latihan gerakan dasar, koreografi, dan evaluasi.

3. Persiapan Pertunjukan

Saat akan tampil dalam acara sekolah atau lomba, latihan bisa dilakukan lebih intensif. Kostum, musik, dan properti dipersiapkan dengan matang.

4. Penampilan di Acara Sekolah atau Luar Sekolah

Biasanya dalam peringatan hari besar nasional, pelepasan siswa, lomba antar sekolah, atau festival budaya.

5. Evaluasi dan Pengembangan

Guru pembimbing memberikan evaluasi berkala terhadap teknik, kekompakan, serta disiplin siswa. Hal ini penting untuk perbaikan di masa mendatang.



Tantangan dalam Ekstrakurikuler Tari


Meskipun memiliki banyak manfaat, pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler tari di sekolah juga menghadapi beberapa tantangan, di antaranya:

Kurangnya Minat Siswa

Tidak semua siswa tertarik pada seni tari, sebagian mungkin lebih memilih olahraga atau teknologi.

Fasilitas yang Terbatas

Tidak semua sekolah memiliki ruang latihan yang memadai atau kostum yang cukup.

Waktu yang Terbatas

Siswa kadang kesulitan membagi waktu antara pelajaran, les tambahan, dan kegiatan ekstrakurikuler.

Kurangnya Pelatih Profesional

Tidak semua sekolah memiliki akses ke pelatih tari yang kompeten.



Solusi dan Rekomendasi


Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, beberapa solusi yang dapat diterapkan antara lain:

1. Mengintegrasikan Tari dengan Proyek Sekolah

Misalnya menjadikan pertunjukan tari sebagai bagian dari ujian praktik seni budaya.

2. Melibatkan Komite Sekolah dan Orang Tua

Dukungan moral dan dana dari komite sangat membantu untuk pengadaan kostum atau akomodasi lomba.

3. Mengadakan Workshop dan Kolaborasi

Mengundang seniman tari lokal atau mengadakan kunjungan ke sanggar tari bisa meningkatkan wawasan dan semangat siswa.

4. Memanfaatkan Teknologi

Siswa bisa belajar gerakan tari melalui video daring atau aplikasi edukatif untuk memperkuat latihan.



Penutup


Kegiatan ekstrakurikuler tari di sekolah adalah sarana penting dalam mendukung pembentukan karakter siswa dan melestarikan kebudayaan bangsa. Lewat tari, siswa tidak hanya belajar bergerak, tetapi juga belajar tentang kerja keras, keindahan, kedisiplinan, dan kebersamaan.


Di tengah arus globalisasi yang semakin kuat, keberadaan ekstrakurikuler tari menjadi penjaga jati diri budaya bangsa yang sangat berharga. Maka dari itu, dukungan semua pihak — guru, sekolah, orang tua, dan pemerintah — sangat dibutuhkan agar kegiatan ini terus berkembang dan memberikan manfaat besar bagi generasi muda Indonesia.

Comments

Popular posts from this blog

KESEHATAN MASYARAKAT

KESADARAN MASYARAKAT